My favorite
1
“Alcoholic”
Sudah sejak lama aku tak lagi bersentuhan
dengan alcohol, teman yang pernah menemaniku bersenang-senang dan mempertemukanku
dengan sensasi luar biasa dalam ruang bernama Euforia. Aku tak pernah melupakan
setitik sensasi yang pernah diberikan alcohol padaku, itu membuatku selalu
sadar bahwa ada banyak esensi menyenangkan yang menghujam tubuh ini.
Boleh dibilang, menjadi “peminum” adalah
bagian terfavorit dalam perjalanan hidupku hingga sekarang. Aku tak pernah
menyesali hal itu, karena nyatanya aku belajar menciptakan kesenangan untuk
diriku dan melepaskan beban yang ada disetiap sudut jiwaku. Sebuah hal yang tak
bisa diberikan oleh siapapun termasuk diriku sendiri.
Sedikit cerita, keterikatanku dengan
alcohol dimulai sejak kepergian papa yang mendadak. Itu membuatku kehilangan
arah dan sedikit mengacaukan cara berpikirku. Aku mulai berjalan kearah yang
salah, seakan tak punya kontrol diri lagi. Selalu merasa ada yang kurang dalam
setiap kesenangan yang datang, hingga akhirnya kutemukan fakta bahwa alcohol
bisa mengisi setiap kekurangan itu. Dan tak bisa dipungkiri, aku selalu merasa
kegembiraan yang lebih tiap kali menikmati setiap tetesnya.
Aku bangga pernah menjadi pengguna
alcohol. Bukan karena hal itu membuktikan bahwa aku punya taste yang lebih
berkelas dari yang lain, melainkan karena alcohol pernah mengajariku bahwa
untuk merasakan kesenangan aku tidak harus mencurinya dari orang lain. Bahwa
aku bisa menciptakan kesenanganku sendiri, walau dengan cara yang salah. Setidaknya
aku tak bersenang-senang diatas penderitaan orang lain.
Kalian harus tahu, bahwa alcohol tak
pernah menjadikanku orang yang baik, hanya saja aku juga tak pernah menjadi
jahat karena itu. Sekarang, aku telah benar-benar meninggalkan dunia alcohol dan
tak pernah berpikir untuk kembali kemasa itu. Karena aku sadar menghargai diri
sendiri dgn cara positif itu jauh lebih penting ketimbang bersenang-senang
tanpa arah.
NB:”Jadikan
kesalahan sebagai pembenaran dalam hidup. Karena tak ada yang sempurna dalam
hidup ini.”