Selasa, 31 Juli 2012

NLP Club


- NLP Club

Ada banyak hal tak terduga dalam hidup. Dan termasuk didalamnya adalah cerita baru dikelompok yang baru.

Ini berawal dari tawaran seorang teman sekelasku dikampus, sejauh yang kuingat aku mendapat tawaran untuk mengikuti NLP sebanyak dua kali. Yang pertama tak kuhiraukan, karena jujur saja saat itu aku berpikir bahwa itu hanya tawaran yang membosankan. Come on, untuk apa aku membuang waktu berharga hanya demi sesuatu yang terdengar aneh dan asing bagiku?! Dan tak lama setelahnya, tawaran kedua kembali datang, and Voila, entah apa yang membuatku menerima itu, maka aku datang pada waktu yang ditetapkan untuk pertemuan pertama NLP ku. Sekali lagi, jujur itu semata-mata hanya untuk menghargai teman.
Pertemuan pertama di NLP club masih masih melekat jelas diingatanku. Saat itu hanya ada beberapa teman yang kukenal dengan tambahan seorang pria dengan warna kulit agak coklat, tidak terlalu tinggi, bermata empat *oops* sorry, maksudku berkacamata dan menunjukkan prilaku yang OMG, i don’t like it. And that guy is Coach Yordan, dia yang membimbing kami dalam NLP. Dilihat dari ciri-cirinya yang kurang mengesankan (sorry coach, it's really just a first impression) aku cukup dikejutkan oleh keberhasilannya membuatku nyaman dan tertarik pada pertemuan ini.

Saat itu kami membahas soal Phobia dan terapi. Dan aku masih ingat ketika aku mengajukan diri untuk diterapi oleh dua temanku Rizky dan Rizky (yeah anggap saja aku kelinci percobaan mereka). Atas pengarahan coach mereka pun memulai terapinya, kebetulan saat itu aku memiliki phobia terhadap ambulan yang sangat mengganggu. Aku tidak akan mengulangi cerita tentang bagaimana proses terapi itu berjalan, maaf, kurasa itu hanya akan membangkitkan ketidaknyamanan dan lelah dalam diriku. Namun, harus diakui bahwa mereka berhasil membuatku keluar dari Kotak seram berisi ambulance dan kenangan buruk dari pikiranku (Congratz  for Rizkie’s). Lebih jauhnya, mereka membuatku menemukan suatu wadah berisi kenyamanan dengan obrolan cerdas. Kurasa, itu cukup untuk membuatku tetap bersama Club itu.

Sejak hari itu NLP bukan hanya sekedar pertemuan beberapa jam. NLP jadi punya arti penting dan sulit untuk dilewatkan, karena pada dasarnya sangat sulit menemukan satu tempat dengan orang yang bisa membuat kita merasa nyaman untuk saling berbagi. NLP dan orang-orang didalamnya sudah terlanjur ada dalam credit journey ini J.

N for need
L for lesson
P for pleasure

And thank God I have friends like them. That makes my life wonderful and very fun

Kamis, 12 Juli 2012

Gelora Cinta

Aku ingin menyentuhmu
Mengalirkan gairah lewat kulit
Menyatu dan lebur dengan nikmat
Melupakan detik dalam waktu

Melihatmu serasa ingin menjelajah
Tak puas hanya pada satu titik
Aku, ingin larut denganmu!
Mengecapmu lagi, lagi, dan lagi

Sentuh aku dengan jarimu
Susuri setiap lekuk ini
Kecup aku lebih dalam lewat matamu
Ayolah, hari ini kita saling memiliki

Siapa bilang gairah tak kenal cinta?!
Justru, cintalah yang menjadikannya candu
Memanipulasi rasa lewat degub jantung dan desir darah
Membuat kata cinta berganti nafsu yang bergelora
Padahal cinta itu sndirilah yang bergelorah

Rabu, 11 Juli 2012

A message from the rain and wind


Suara hujan menggelitikku saat ini. Gemerisiknya saling berkejaran seolah ingin didengarkan, entah apa yang ingin disampaikan hujan kepadaku. Yang kumengerti hanya “dia” datang dengan angin yang menjadikannya dingin dan tajam.
Aku sendiri lebih memilih merentang ingatan dan rasa agar lebur dan tak pergi ketempat yang salah. Belakangan mereka sudah tak sejalan lagi, dan yang paling mengusik adalah saat terkadang hatiku merasakan sesuatu maka pikiranku pun tak mau repot membahasnya. Atau saat ketika pikiranku yang merentang banyak hal malah hatiku yang enggan membuka pintu. Sungguh, aku rindu saat pikiran dan hati ini berada dalam satu jalur lagi.
Rasanya aku hanya ingin merasakan sensasi hujan dan angin yang menusuk ini. Mungkin kepala dan sekujur tubuhku memang membutuhkan sensasinya. Ada belenggu yang harus dihancurkan dalam diri ini, karena aku hanya merasa bahwa “aku tak hidup” secara utuh beberapa waktu terakhir ini. Aku tak menulis apapun lagi, tak mencoba resep baru lagi bahkan aku juga tak sempat menyapa pagi lewat doa dan hormatku.
Kata maaf pantas kuberikan untuk diriku sendiri. Aku terlalu dingin terhadap perasaan dan alam bawah sadarku. Terlalu sombong hingga mematikan passion dijiwaku.
Akhrinya aku tau apa yang coba disampaikan hujan yang bertemankan angin ini. Disinilah aku, seseorang yang mendapat pesan dari hujan dan angin

Catatan kamar,
Maret ketika dibahasi Hujan J

Don't give up :D


Don’t give up!!!!!!!!!!!!!
Jika dunia menjatuhkanmu
Bangunlah bersama imaginasi
Jika penyesalan datang padamu
Tolak dia dengan keikhlasan!
            Jangan biarkan sesal berteman denganmu
            Bangkitlah dari keterpurukan
            Liat sekeliling dengan senyum
            Tertawakanlah kegagalan
Dunia tak mempertahankanmu untuk menyerah
Samudra cita-cita juga tak terbentang untuk kau hiraukan
Dengar suara hatimu teman
Bersemangatlah!! Ada kesuksesan yang menunggu

Bersahabatlah dengan kegembiraan,
Biarkan kesederhanaan menyelimutimu
Raihlah apa yang dikatakan mustahil
Maka kebahagiaan yang akan menemuimu

Senin, 09 Juli 2012

#dearmama


Sebaris terima kasih, seuntai maaf dan sebuah janji untukmu
Dear mama,
Aku menulis surat sederhana ini lewat kejernihan hatiku saat menatap wajahmu. Entah apa dan bagaimana reaksimu saat surat ini sampai ketanganmu nanti. Namun, aku hanya ingin mengekspresikan kata yang tak bisa terucap dan perasaan yang mungkin tak tersampaikan langsung karena kepengecutanku yang selalu mengikuti gengsi.
Lewat surat singkat ini, aku hanya ingin berterima kasih karena tindakan beranimu menantang cobaan untuk tegar menjadi seorang ibu sekaligus ayah yang luar biasa bagi kami. Terima kasih untuk terus sabar menghadapi sifat egoisku yang selalu lebih besar dari apa yang mungkin telah kuberi padamu. Terima kasih ma, untuk tidak lelah mengingatkanku agar selalu berada dijalan yang benar dan mencintai hidupku dengan rasa bersyukur. Dan kumohon , kapanpun surat ini sampai padamu, jangan menatapku seolah aku telah memberikan seluruh hidupku untuk membalas semuanya. Karena sepanjang hidup dan setelah kehidupan aku tak’kan mampu membalas dan mengembalikan semua cinta dan pengorbanan yang telah kau beri padaku.
Ma, banyak orang yang mengatakan meminta maaf adalah hal yang mulia sekaligus hal tersulit. Jika mereka benar, dan kuyakini memang benar, aku rela untuk melakukan hal tersulit itu untukmu. Walau ada banyak hal yang nantinya luput dan tak sesempurna yang terencana, tapi kasih sayangmu selalu membuatku ingin membahagiakanmu sampai titik terakhir hidupku. Maafkan aku ma, mungkin aku juga tak seperti anak yang kau dambakan,yang menuruti segala perintahmu dengan senang hati dan menjaga hatimu dari segala kegundahan dan rasa marah. Maafkan aku yang tak pernah bisa membuatmu untuk beristirahat sejenak untuk memikirkan dan menantikan kebahagiaanku.
Saat membaca surat ini, aku harap tak ada sebutir pun airmata yang mengalir dari wajahmu. Karena surat ini tak kutulis untuk mengharapkan airmata, melainkan satu keyakinan dan kepercayaan mama untuk memberikan waktu dan melihatku membawa segenggam kebahagiaan untuk kita rasakan bersama walau tanpa papa.
Ma, jangan berhenti berdoa untuk kebahagiaan anakmu ini ya. Namun jangan sesekali melupakan dirimu hanya untuk anakmu ini. Dan jika suatu hari nanti aku tak bisa menepati janjiku, jangan menangis ma. Teruslah berdoa, karena Allah selalu ada untuk mendengarkan doa mama yang hebat sepertimu.
Satu detik waktu yang membuatku kesal kepadamu tak’kan mengurangi seumur hidup yang kujalani untuk terus mencintaimu. Terima kasih untuk semua yang telah mama berikan selama ini. Dan yang paling penting, terima kasih telah jadi orang pertama yang bersedia mengorbankan nyawa untuk mendaratkan aku kedunia ini.
I love you mama, always and forever.
Dari anak yang mencintaimu
                                                                                                                    Ebhay Baby J