Sesempurna apa kesempurnaan
yang ingin kau sempurnakan?
Ingat! Bahwa langit diciptakan dengan tingkatannya
jelas untuk menyatakan bahwa SEMPURNA itu hanya milik-Nya.
Seringkali aku berpikir bahwa
mencintai secara sempurna adalah puncak dari kelengkapan hidup. Karenanya aku
mencintai banyak hal secara sempurna, mulai dari hal sesederhana kata sampai
hal semenakjubkan hujan.
Namun, ada satu titik yang
membuatku sadar bahwa cintaku tidak sempurna. Saat itu datang ketika kuyakini
aku mencintaimu, tetap tanpa pamrih (selalu seperti itu) dan akan tetap seperti
itu.
Aku merasa telah menggenapkan
sempurnaku bersama cinta yang mengalir deras bersama namamu. Bagiku itu adalah
kesempurnaan yang sempurna. Sebab parasmu melambungkan jiwaku walau tak sekali
semua tentangmu juga menjatuhkanku hingga terpuruk.
Walau begitu, aku tetap
mencintaimu.
Maka itu kusebut ini
kesempurnaan rasa, karena kau begitu lekat dihatiku.
Aku mencintaimu secara
sempurna. Benarkah??
Tidak! Ternyata aku salah.
Saat kuyakini aku mencintaimu
dengan sempurna, aku lupa bahwa cinta itu sendiri tak punya kesempurnaan.
Aku lupa bahwa sempurna bukan
milikku.
Aku lupa bahwa sempurna tak
bisa diperjual-belikan.
Aku sadar bahwa aku tak mampu
mencintai secara sempurna. Aku tak bisa menjadi sempurna untukmu atau siapapun.
Karena aku hanya insan. Segala
kesempurnaan bukan milikku atau milik siapapun.
Adanya pagi, siang, malam,
hujan dan segala keindahan semesta harusnya lebih dari cukup untuk membuktikan
bahwa Sempurna itu milik Allah.
Selamanya, hanya, selalu dan
akan tetap Dia yang memiliki Kesempurnaan yang Sempurna.