Rabu, 14 November 2012

Ingin hilang :(


Jika kutanya pada angin tentang rasa
Apakah aku akan berpusar pada satu titik?!
Kali ini hujan tak mampu membuatku tenang
Rasanya tertutup oleh sakitku

Pelupuk mataku saja hanya mampu memandang samar
Mana mungkin kupakai mata hati..
Karena hatiku terlanjur subjektif
Hanya mampu merasakan!!!

Bagaimana membuang beban?
Tahukah kau?
Tolong ajari aku
Aku, tertindas bebanku sendiri

Sebab Aku ingin hilang
Sebentar saja
Aku tak sanggup disini
Aku, terlalu lemah
Tak berdaya
Terbuang bagai abu tersapu angin
Menuju menyerah
Tempat yang tak pernah kubayangkan sebelumnya
Tolong, selamatkan ketenanganku

Tentang Hati dan Janji



Catatan tissue, perpustakaan kampus, November 14.
dari goresan tangan sikalajengking, Rizky Aryra.

Sakit perut lebih perih ketimbang sakit hati
Karena sakit hati bisa dibawa diam
Tertutup rapat
Walau membias luka dalam

Wajah terlihat memberi warna gembira
Tapi hati, siapa yang tahu?!
Hanya sipemilik yang dapat merasakan

Bibir menyunggingkan senyuman
Padahal mata berkaca-kaca
Menahan tangis yang membeludak ingin berteriak
Kencang seperti deburan ombak

Seuntai tissue mencerminkan hati yang bergejolak
Aku bukan puitis
Aku hanya seseorang yang ingin mempertahankanmu
Namun aku teriris
Ketika terus dihantui oleh janji-janjimu

Kamis, 01 November 2012

Berdoalah


Jika kau tak merasa tenang
Rasakanlah detak jantungmu
Dan minta hatimu tuk sejenak luluh dalam renung
Buang beban lewat hembusan napasmu

Jika tenang juga tak kunjung datang
Pejamkan mata dan Berdoalah
Minta kepada Allah
Agar Dia yang membawakan tenang itu kehatimu

Kau tak tau caranya?!
Diamlah sejenak!
Lalu katakan pada-Nya
“Bahwa aku bersyukur memiliki-Mu dihatiku”
Maka Dia akan selalu ada untuk memberimu tenang
Karena sejatinya, orang yang percaya bahwa Allah hidup dihatinya
Dialah orang yang tak pernah terusik gelisah.

Berdoalah
Agar Allah membawakan ketenangan dan menyelimuti hatimu dari lara
Dia akan menciptakan perisai untuk melindungimu dari galau
Sebab Allah tak pernah memejamkan mata dan menutup telinga untuk melewatkan setiap apa yang kita butuhkan

Dan teruntukmu,
Doa adalah cara terbaik untuk memeluk seseorang yang hidup dalam ingatan
Percayalah pada kekuatan-Nya.

Rabu, 17 Oktober 2012

Selamat Ulang Tahun Ayah….


Ketika aku menangis, kau selalu datang untuk menghapus airmataku dan berkata “Jangan cengeng lah”
Ketika aku terjatuh, kau akan membangunkan tubuhku sambil memeriksa keadaanku dan berkata “ Makanya, hati-hati kalau lagi main”
Ketika aku berteriak saat memakan sesuatu yang pedas, aku ingat kau selalu menggodaku dengan berkata “ Udah besarpun gak bisa juga makan pedas? Gimana mau jadi orang Batak?!”
Ketika aku mengeluh, maka kau akan dengan tegas berkata seperti ini “ Jangan biasakan ngeluh, itu namanya nggak mensyukuri nikmat.”
Aku ingat betapa sabarnya kau mendidikku dan memaklumi setiap keegoisanku. Aku memang terlewat manja hingga terlalu sering menghiraukan nasehatmu. Hanya saja, aku juga tak pernah lupa terhadap semua hal yang telah kau ajarkan padaku. Hampir seumur hidup aku membiasakan diri untuk menjadi orang yang selalu bersyukur, menghargai hidup dan sabar dalam menghadapi setiap masalah. Aku berhasil melakukan itu semua dengan baik, walau sesekali masih dikalahkan keegoisan.
Kali ini aku sengaja tak mau menulis tentang betapa sedihnya aku tanpamu. Aku hanya ingin berterima kasih padamu.
Terima kasih telah membuatku seperti sekarang
Terima kasih untuk menjadi seseorang yang tak pernah hilang dalam hidupku
Terima kasih untuk mengajariku tentang banyak hal luarbiasa
Terima kasih untuk seumur hidup yang pernah kau habiskan untuk membahagiakan kami
Terima kasih untuk karena tak pernah benar-benar meninggalkanku
Terima kasih telah menjaga kami walau tak lagi secara langsung
Dan, terima kasih telah menjadi ayah yang terbaik untukku, selamanya.
Jika ada hal yang bisa kulakukan untukmu sekarang, maka yang pertama kali kulakukan adalah berdoa untukmu. Karena doa adalah cara terbaik untuk memeluk seseorang yang tak kembali lagi namun hidup dalam ingatan.

Selamat Ulang Tahun, Ayah.
Kuharap ada banyak cinta yang menyelimutimu di Surga :)

Berjuta kasih dariku,
Seorang anak yang tak berhenti mengagumimu :)

Senin, 15 Oktober 2012

Untitle ;)


Lidahku keluh
Berlomba dengan napas memburu
Saat kau sentuh
Aku luluh

Jarimu bagai listrik
Menyetrum indra yang kau susuri
Kau seperti jarum suntik
Menusukku yang menikmati perih

Kau begitu panas
Hingga membakar gairah
Tatapanmu buas
Membuatku tak sanggup menahan desah

Kumohon jangan ada kata sejenak
Biar saja peluh ini mengalir
Sepanjang kita saling menikmati
Dan sepanjang kita saling bertahan


Surat Balasan untuk Takita


Dear Takita,
Membaca surat dari kamu rasanya seperti tertular semangat positif J
Sedikit cerita, dulu kakak juga sangat senang ketika dibelikan buku dongeng dan ditemani ayah untuk membacanya. Kebiasaan membaca dan mendengar cerita dongeng itu terbawa sampai sekarang. Kakak berhasil menjadi seseorang yang membebaskan diri dalam berimajinasi. Kakak harap Takita juga senang berimajinasi, karena lewat imajinasilah kita bisa menciptakan banyak hal yang jauh lebih baik dan unik.

Oia, mengenai mimpi Takita, kakak juga punya harapan yang sama agar banyak teman-teman Takita yang bisa merasakan bagaimana asyiknya mendengarkan dongeng. Kakak harap para Ayah dan Bunda diIndonesia masih perduli dengan perkembangan kognitif para anak. Karena mendongeng sendiri memiliki manfaat yang baik sekali, salah satunya dalah mempererat tali kasih antara anak dan orangtua.

Takita, jangan bersedih ya. Kakak yakin Takita tidak sendirian, diluar sana masih ada kok Ayah-Bunda yang masih perduli dengan teman-teman Takita. Kakak sendiri selalu meluangkan waktu untuk sekedar bercerita tentang banyak hal kepada keponakan kakak. Mimpi Takita pasti bisa menjadi kenyataan, asal tetap optimis dan tak pernah lelah mengajak semua orang untuk bercerita.

Terima kasih untuk semangat dan inspirasi yang Takita sebarkan diNusantara, semoga mendongeng menjadi sarana yang tetap hidup untuk memajukan Indonesia #DukungTakita

Salah berbagi hati

Salah berbagi hati
Rasaku tak tepat sasaran
Melesat jauh dari jalur
Rinduku tersasar salah tujuan
Hingga sesakku tak mampu terukur

Andai aku tau kau itu robot
Tak’kan mau kuberbagi hati denganmu
Sebab rasaku begitu berbobot
Sayang terbalas semu

Lukaku membekas
Laraku pilu bak teriris sembilu
Aku terlanjur tak sanggup membalas
Sebab hatiku hanya tentang kau melulu

Mari berhati, berbicara hati


Mari berhati, berbicara hati
Mari berhati, berbicara hati
Apa rasa yang kau kecap saat mendustaku?
Sampai kau rela mengganjal hati
Membawa risau seperti bayangan

Mari berhati, berbicara hati
Tak cukupkah ketulusan yang kuberi?
Atau hanya kau saja yang tak mampu merasakannya
Siapa yang lemah diantara kita?
Apa aku yang terlalu mudah memberi kasih?
Atau.. Kau hanya manusia tak tau terima kasih

Aku memaafkan namun tak melupakan!
Kubiarkan kau hidup dinuraniku
Agar tak kusayat hatiku tuk menghapus jejakmu
Karena aku hanya bisa mengikhlaskan
Namun tak sanggup melupakanmu

Jumat, 07 September 2012

Bolehkah aku menumpang sedih?


Bolehkah aku menumpang sedih?
Kumohon… Hanya sementara
Karena saat sekarang tak banyak tempat untuk merasakan
Terlalu banyak, menuju sempit dan menyesakkan

Ada belukar perih disini
Padahal telah kutata ilusi indah
Tak bisa kulepaskan
Aku, diikat oleh rasa takut

Rasa itu menjalar
Hinggga bukan hanya hati yang dililitnya
Melainkan jaringan darah, seolah tak bisa hidup
Seperti mati, hanya masih terlihat geraknya

Bisakah kau menolongku?
Kumohon…. Sekali ini saja
Karena sesungguhnya aku tak sanggup lagi
Kumohon, yakinkan aku untuk tetap hidup melawan takut ini

Selasa, 14 Agustus 2012

Pengakuan Kecil :)

 My favorite 1
“Alcoholic”

      Sudah sejak lama aku tak lagi bersentuhan dengan alcohol, teman yang pernah menemaniku bersenang-senang dan mempertemukanku dengan sensasi luar biasa dalam ruang bernama Euforia. Aku tak pernah melupakan setitik sensasi yang pernah diberikan alcohol padaku, itu membuatku selalu sadar bahwa ada banyak esensi menyenangkan yang menghujam tubuh ini.

      Boleh dibilang, menjadi “peminum” adalah bagian terfavorit dalam perjalanan hidupku hingga sekarang. Aku tak pernah menyesali hal itu, karena nyatanya aku belajar menciptakan kesenangan untuk diriku dan melepaskan beban yang ada disetiap sudut jiwaku. Sebuah hal yang tak bisa diberikan oleh siapapun termasuk diriku sendiri.

      Sedikit cerita, keterikatanku dengan alcohol dimulai sejak kepergian papa yang mendadak. Itu membuatku kehilangan arah dan sedikit mengacaukan cara berpikirku. Aku mulai berjalan kearah yang salah, seakan tak punya kontrol diri lagi. Selalu merasa ada yang kurang dalam setiap kesenangan yang datang, hingga akhirnya kutemukan fakta bahwa alcohol bisa mengisi setiap kekurangan itu. Dan tak bisa dipungkiri, aku selalu merasa kegembiraan yang lebih tiap kali menikmati setiap tetesnya.

      Aku bangga pernah menjadi pengguna alcohol. Bukan karena hal itu membuktikan bahwa aku punya taste yang lebih berkelas dari yang lain, melainkan karena alcohol pernah mengajariku bahwa untuk merasakan kesenangan aku tidak harus mencurinya dari orang lain. Bahwa aku bisa menciptakan kesenanganku sendiri, walau dengan cara yang salah. Setidaknya aku tak bersenang-senang diatas penderitaan orang lain.

      Kalian harus tahu, bahwa alcohol tak pernah menjadikanku orang yang baik, hanya saja aku juga tak pernah menjadi jahat karena itu. Sekarang, aku telah benar-benar meninggalkan dunia alcohol dan tak pernah berpikir untuk kembali kemasa itu. Karena aku sadar menghargai diri sendiri dgn cara positif itu jauh lebih penting ketimbang bersenang-senang tanpa arah.

NB:”Jadikan kesalahan sebagai pembenaran dalam hidup. Karena tak ada yang sempurna dalam hidup ini.”

Senin, 13 Agustus 2012

#10MyBestFriends


1.  Kopi
Kopi adalah sahabat paling menakjubkan yang pernah ada. Dia membuatku tenang dan merasa sangat nyaman hanya dengan menghirup aromanya dan mengecapnya membuatku bisa menikmati hidup serta berjalan dengan energi yang positif. Dengan kepekatannya, Kopi mengajariku tentang satu hal. Bahwa “Hitam tak harus selalu menakutkan”.
2.  Kertas
Tempatku berbagi apapun tanpa harus khawatir ada yang merasa terganggu. Dengannya, aku bisa menjadi siapapun yang kumau, menciptakan apa saja yang dimiliki imaginasiku. Sederhana nya dia menerimaku apa adanya walau dengan cara harus mengotori dirinya sendiri.
3.  Pena
Pena adalah belahan jiwa kertas dan dia adalah perantara paling baik yang kutahu ada didunia. Dia membawaku kepada perasaa-perasaan yang tak terlukis dan mengantarkanku kedunia tempat berasalnya sebuah pemikiran. Dia, temanku menjelajah dunia manapun.
4.  Buku

Sahabat yang paling baik hati, selalu mengizinkanku membuka setiap lembarannya tanpa harus takut akan kehilangan satu maknapun. Buku, tempatku belajar tentang kehidupan dan segala yang ada didalamnya, yang membawaku berjalan menyusuri banyak pembelajaran yang berharga. Dan setiap halamannya mengandung hal yang aman untuk konsumsi otak.

5.  Musik
Dia sahabat yang rewel sekaligus penceramah paling hebat didunia. Selalu membisikkanku tentang rasa, mengasah kepekaan hati lewat setiap melodinya. Musik adalah sihir dalam bentuk alunan, dia mampu mengisi dan mengosongkan hati dalam waktu yang bersamaan. Ajaib, kan?!

6.  Pagi
Sahabatku yang paling tulus, paling tepat waktu dan selalu konsisten dengan prinsip kesejukkannya. Pagi selalu datang dengan membawa segala yang dibutuhkan alam bawah sadarku untuk memulai hari dengan positif dengan udara segar yang membuang penat. Aku selalu mensyukuri keberadaannya.

7.  Hujan
Aku menaruh perasaan lebih pada sahabatku yang satu ini, mungkin saja perasaanku kepadanya mendekati cinta. Ya, aku memang mencintai hujan, dan yang kuyakini, hujan selalu membalas rasaku lewat caranya membasahiku hingga titik terdalam. Hujan juga memberi ruang untuk mengingatkanku bahwa tak pernah ada hal yang harus benar-benar dimusnahkan.

8.  Malam
Ini sahabat yang paling komplit. Keberadaannya meramaikan hidup dengan cakrawala luas yang membuka pikiranku untuk merenungkan hidup yang sering terabaikan diwaktu lain. Malam juga memiliki komponen sempurna untuk menentram hati yang terbebani. Komponen itu adalah bintang, bulan dan segala sesuatu tentang malam itu sendiri

9.  Twitter
Tempatku berkicau tanpa harus menjadi burung. Tempatku berteriak tanpa harus menjerit. Tempatku tersenyum tanpa harus terlihat konyol. Tempatku bernyanyi tanpa harus bersuara. Twitter, tempatku berjalan dijalur komunikasi
10.Mereka
      Mereka adalah orang-orang yang menetap dihatiku, tempat untuk berdiskusi, bersenang-senang, bergalau ria, tempat dimana saling menghargai adalah prioritas. Mereka, adalah essensi dari kebahagiaan dan musim dalam setiap waktuku.


Catatan: “Sahabat adalah kenyamanan terindah dalam perjalanan yang sangat, sangat, sangaaaat panjang serta melelahkan dalam hidup”

Letih Bertahan

adakah tempat yang lebih nyaman dari rumah?
dimana?
dihatimu kah?
tapi aku sudah pernah ada disitu,,
hanya saja hatimu lebih berantakan dari rumahku

adakah tempat yang lebih indah dari rumah?
dimana?
dimimpimu kah?
aku juga sudah pernah kesana,,
hanya saja ada banyak wanita selain aku, dan aku lebih suka rumahku

adakah tempat yang lebih aman dari rumah?
dimana?
disisimu kah?
seringkali aku disitu,,
hanya saja aku juga tak kunjung merasa tenang

Ahh...
Rasanya aku lelah menyusuri setiap sudut hidupmu
Aku letih bertahan disetiap kamu
Mungkin saja kau memang bukan untukku
Selamat Jalan :)

Minggu, 12 Agustus 2012

Lepaskan lah

aku terkulai,,
pada ambang batas yang kabur
menatap lambai
sendu dari matamu yang tak lagi pendar

jika tak dapat lagi kau rasa
mengapa mencipta beban?
tak usah lah kau memaksa
lepaskan saja lewat teriakan

jangan... jangan..
jangan mau dilukai
oleh dirimu yang lelah dan tak berdaya
jangan mau dilukai
oleh ragu yang akhirnya merusaknya

Lepaskanlah....
Lepaskan!

Selasa, 31 Juli 2012

NLP Club


- NLP Club

Ada banyak hal tak terduga dalam hidup. Dan termasuk didalamnya adalah cerita baru dikelompok yang baru.

Ini berawal dari tawaran seorang teman sekelasku dikampus, sejauh yang kuingat aku mendapat tawaran untuk mengikuti NLP sebanyak dua kali. Yang pertama tak kuhiraukan, karena jujur saja saat itu aku berpikir bahwa itu hanya tawaran yang membosankan. Come on, untuk apa aku membuang waktu berharga hanya demi sesuatu yang terdengar aneh dan asing bagiku?! Dan tak lama setelahnya, tawaran kedua kembali datang, and Voila, entah apa yang membuatku menerima itu, maka aku datang pada waktu yang ditetapkan untuk pertemuan pertama NLP ku. Sekali lagi, jujur itu semata-mata hanya untuk menghargai teman.
Pertemuan pertama di NLP club masih masih melekat jelas diingatanku. Saat itu hanya ada beberapa teman yang kukenal dengan tambahan seorang pria dengan warna kulit agak coklat, tidak terlalu tinggi, bermata empat *oops* sorry, maksudku berkacamata dan menunjukkan prilaku yang OMG, i don’t like it. And that guy is Coach Yordan, dia yang membimbing kami dalam NLP. Dilihat dari ciri-cirinya yang kurang mengesankan (sorry coach, it's really just a first impression) aku cukup dikejutkan oleh keberhasilannya membuatku nyaman dan tertarik pada pertemuan ini.

Saat itu kami membahas soal Phobia dan terapi. Dan aku masih ingat ketika aku mengajukan diri untuk diterapi oleh dua temanku Rizky dan Rizky (yeah anggap saja aku kelinci percobaan mereka). Atas pengarahan coach mereka pun memulai terapinya, kebetulan saat itu aku memiliki phobia terhadap ambulan yang sangat mengganggu. Aku tidak akan mengulangi cerita tentang bagaimana proses terapi itu berjalan, maaf, kurasa itu hanya akan membangkitkan ketidaknyamanan dan lelah dalam diriku. Namun, harus diakui bahwa mereka berhasil membuatku keluar dari Kotak seram berisi ambulance dan kenangan buruk dari pikiranku (Congratz  for Rizkie’s). Lebih jauhnya, mereka membuatku menemukan suatu wadah berisi kenyamanan dengan obrolan cerdas. Kurasa, itu cukup untuk membuatku tetap bersama Club itu.

Sejak hari itu NLP bukan hanya sekedar pertemuan beberapa jam. NLP jadi punya arti penting dan sulit untuk dilewatkan, karena pada dasarnya sangat sulit menemukan satu tempat dengan orang yang bisa membuat kita merasa nyaman untuk saling berbagi. NLP dan orang-orang didalamnya sudah terlanjur ada dalam credit journey ini J.

N for need
L for lesson
P for pleasure

And thank God I have friends like them. That makes my life wonderful and very fun

Kamis, 12 Juli 2012

Gelora Cinta

Aku ingin menyentuhmu
Mengalirkan gairah lewat kulit
Menyatu dan lebur dengan nikmat
Melupakan detik dalam waktu

Melihatmu serasa ingin menjelajah
Tak puas hanya pada satu titik
Aku, ingin larut denganmu!
Mengecapmu lagi, lagi, dan lagi

Sentuh aku dengan jarimu
Susuri setiap lekuk ini
Kecup aku lebih dalam lewat matamu
Ayolah, hari ini kita saling memiliki

Siapa bilang gairah tak kenal cinta?!
Justru, cintalah yang menjadikannya candu
Memanipulasi rasa lewat degub jantung dan desir darah
Membuat kata cinta berganti nafsu yang bergelora
Padahal cinta itu sndirilah yang bergelorah

Rabu, 11 Juli 2012

A message from the rain and wind


Suara hujan menggelitikku saat ini. Gemerisiknya saling berkejaran seolah ingin didengarkan, entah apa yang ingin disampaikan hujan kepadaku. Yang kumengerti hanya “dia” datang dengan angin yang menjadikannya dingin dan tajam.
Aku sendiri lebih memilih merentang ingatan dan rasa agar lebur dan tak pergi ketempat yang salah. Belakangan mereka sudah tak sejalan lagi, dan yang paling mengusik adalah saat terkadang hatiku merasakan sesuatu maka pikiranku pun tak mau repot membahasnya. Atau saat ketika pikiranku yang merentang banyak hal malah hatiku yang enggan membuka pintu. Sungguh, aku rindu saat pikiran dan hati ini berada dalam satu jalur lagi.
Rasanya aku hanya ingin merasakan sensasi hujan dan angin yang menusuk ini. Mungkin kepala dan sekujur tubuhku memang membutuhkan sensasinya. Ada belenggu yang harus dihancurkan dalam diri ini, karena aku hanya merasa bahwa “aku tak hidup” secara utuh beberapa waktu terakhir ini. Aku tak menulis apapun lagi, tak mencoba resep baru lagi bahkan aku juga tak sempat menyapa pagi lewat doa dan hormatku.
Kata maaf pantas kuberikan untuk diriku sendiri. Aku terlalu dingin terhadap perasaan dan alam bawah sadarku. Terlalu sombong hingga mematikan passion dijiwaku.
Akhrinya aku tau apa yang coba disampaikan hujan yang bertemankan angin ini. Disinilah aku, seseorang yang mendapat pesan dari hujan dan angin

Catatan kamar,
Maret ketika dibahasi Hujan J