Desember
membawa hujan dengan segala kesenduan
Kupikir,
sebagai pecinta hujan, aku tak’kan sebegitu rapuh menghadapi sendu itu
Namun
keadaan terlanjur melontarkan ketetapan untukku
Ketetapan
yang oleh-Nya dititipkan untukku
Dan
pada waktu yang kupikir dalam genggamanku, aku tak malah tak mampu berkutik
Kata
per kata yang biasa mengalir deras dari jiwaku tersumbat
Dan
tak bisa kusuarakan pada ruang bebas
Aku tecekat bagai membisu
Aku
terpenjara kerinduan
Aku
rindu berdiri dan berbicara rasa
Aku
rindu menjadikan jantungku sebagai genderang perang saat menatap mata-mata
dalam ruang
Aku
rindu merangkai abjad menjadi serangkaian kata
Aku
rindu mendengar dan meresapi kata-kata yang mengalir indah dari jiwa Insan
Aku
rindu berpuisi
Dan
aku hanya ingin berpuisi
Aku
rindu berpuisi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar