Senin, 09 Juli 2012

#dearmama


Sebaris terima kasih, seuntai maaf dan sebuah janji untukmu
Dear mama,
Aku menulis surat sederhana ini lewat kejernihan hatiku saat menatap wajahmu. Entah apa dan bagaimana reaksimu saat surat ini sampai ketanganmu nanti. Namun, aku hanya ingin mengekspresikan kata yang tak bisa terucap dan perasaan yang mungkin tak tersampaikan langsung karena kepengecutanku yang selalu mengikuti gengsi.
Lewat surat singkat ini, aku hanya ingin berterima kasih karena tindakan beranimu menantang cobaan untuk tegar menjadi seorang ibu sekaligus ayah yang luar biasa bagi kami. Terima kasih untuk terus sabar menghadapi sifat egoisku yang selalu lebih besar dari apa yang mungkin telah kuberi padamu. Terima kasih ma, untuk tidak lelah mengingatkanku agar selalu berada dijalan yang benar dan mencintai hidupku dengan rasa bersyukur. Dan kumohon , kapanpun surat ini sampai padamu, jangan menatapku seolah aku telah memberikan seluruh hidupku untuk membalas semuanya. Karena sepanjang hidup dan setelah kehidupan aku tak’kan mampu membalas dan mengembalikan semua cinta dan pengorbanan yang telah kau beri padaku.
Ma, banyak orang yang mengatakan meminta maaf adalah hal yang mulia sekaligus hal tersulit. Jika mereka benar, dan kuyakini memang benar, aku rela untuk melakukan hal tersulit itu untukmu. Walau ada banyak hal yang nantinya luput dan tak sesempurna yang terencana, tapi kasih sayangmu selalu membuatku ingin membahagiakanmu sampai titik terakhir hidupku. Maafkan aku ma, mungkin aku juga tak seperti anak yang kau dambakan,yang menuruti segala perintahmu dengan senang hati dan menjaga hatimu dari segala kegundahan dan rasa marah. Maafkan aku yang tak pernah bisa membuatmu untuk beristirahat sejenak untuk memikirkan dan menantikan kebahagiaanku.
Saat membaca surat ini, aku harap tak ada sebutir pun airmata yang mengalir dari wajahmu. Karena surat ini tak kutulis untuk mengharapkan airmata, melainkan satu keyakinan dan kepercayaan mama untuk memberikan waktu dan melihatku membawa segenggam kebahagiaan untuk kita rasakan bersama walau tanpa papa.
Ma, jangan berhenti berdoa untuk kebahagiaan anakmu ini ya. Namun jangan sesekali melupakan dirimu hanya untuk anakmu ini. Dan jika suatu hari nanti aku tak bisa menepati janjiku, jangan menangis ma. Teruslah berdoa, karena Allah selalu ada untuk mendengarkan doa mama yang hebat sepertimu.
Satu detik waktu yang membuatku kesal kepadamu tak’kan mengurangi seumur hidup yang kujalani untuk terus mencintaimu. Terima kasih untuk semua yang telah mama berikan selama ini. Dan yang paling penting, terima kasih telah jadi orang pertama yang bersedia mengorbankan nyawa untuk mendaratkan aku kedunia ini.
I love you mama, always and forever.
Dari anak yang mencintaimu
                                                                                                                    Ebhay Baby J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar