Sebaris terima kasih,
seuntai maaf dan sebuah janji untukmu
Dear mama,
Aku menulis surat sederhana ini lewat
kejernihan hatiku saat menatap wajahmu. Entah apa dan bagaimana reaksimu saat
surat ini sampai ketanganmu nanti. Namun, aku hanya ingin mengekspresikan kata
yang tak bisa terucap dan perasaan yang mungkin tak tersampaikan langsung
karena kepengecutanku yang selalu mengikuti gengsi.
Lewat surat singkat ini, aku hanya ingin
berterima kasih karena tindakan beranimu menantang cobaan untuk tegar menjadi
seorang ibu sekaligus ayah yang luar biasa bagi kami. Terima kasih untuk terus
sabar menghadapi sifat egoisku yang selalu lebih besar dari apa yang mungkin
telah kuberi padamu. Terima kasih ma, untuk tidak lelah mengingatkanku agar
selalu berada dijalan yang benar dan mencintai hidupku dengan rasa bersyukur. Dan
kumohon , kapanpun surat ini sampai padamu, jangan menatapku seolah aku telah
memberikan seluruh hidupku untuk membalas semuanya. Karena sepanjang hidup dan
setelah kehidupan aku tak’kan mampu membalas dan mengembalikan semua cinta dan
pengorbanan yang telah kau beri padaku.
Ma, banyak orang yang mengatakan meminta maaf
adalah hal yang mulia sekaligus hal tersulit. Jika mereka benar, dan kuyakini
memang benar, aku rela untuk melakukan hal tersulit itu untukmu. Walau ada
banyak hal yang nantinya luput dan tak sesempurna yang terencana, tapi kasih
sayangmu selalu membuatku ingin membahagiakanmu sampai titik terakhir hidupku.
Maafkan aku ma, mungkin aku juga tak seperti anak yang kau dambakan,yang menuruti
segala perintahmu dengan senang hati dan menjaga hatimu dari segala kegundahan
dan rasa marah. Maafkan aku yang tak pernah bisa membuatmu untuk beristirahat
sejenak untuk memikirkan dan menantikan kebahagiaanku.
Saat membaca surat ini, aku harap tak ada
sebutir pun airmata yang mengalir dari wajahmu. Karena surat ini tak kutulis
untuk mengharapkan airmata, melainkan satu keyakinan dan kepercayaan mama untuk
memberikan waktu dan melihatku membawa segenggam kebahagiaan untuk kita rasakan
bersama walau tanpa papa.
Ma, jangan berhenti berdoa untuk kebahagiaan
anakmu ini ya. Namun jangan sesekali melupakan dirimu hanya untuk anakmu ini.
Dan jika suatu hari nanti aku tak bisa menepati janjiku, jangan menangis ma.
Teruslah berdoa, karena Allah selalu ada untuk mendengarkan doa mama yang hebat
sepertimu.
Satu detik waktu yang membuatku kesal
kepadamu tak’kan mengurangi seumur hidup yang kujalani untuk terus mencintaimu.
Terima kasih untuk semua yang telah mama berikan selama ini. Dan yang paling
penting, terima kasih telah jadi orang pertama yang bersedia mengorbankan nyawa
untuk mendaratkan aku kedunia ini.
I love you mama, always and forever.
Dari
anak yang mencintaimu
Ebhay
Baby J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar