Tulisan ini bukan simbol
kelemahan. Tulisan ini hanya bermakna tentang melepaskan. Tulisan ini bercerita
tentang arti menerima. Tulisan ini bukan tentang kesedihan. Tulisan ini hanya
menggores apa yang banyak orang sebut tentang RASA.
Tulisan
ini tidak datang dari logika, namun setiap kata mengalir deras dari hati yang
sebagian orang pikir tak punya ingatan.
Ada
ruang bernama kenangan yang menyimpanmu dihatiku, ruang itu berbekas aroma
pelukanmu, ruang itu memutar suaramu, dan ruang itu berlatar senyummu.
Sebenarnya
aku bisa saja mencoba mengubur ruang itu, menjadikannya seolah tiada dihatiku.
Menghapusmu dari setiap pojok hati, namun untuk apa aku melakukan itu?!
Untuk
melupakanmu?! Itu jelas tak mungkin.
Bukannya
aku tak ma(mp)u untuk melupakanmu, aku mencoba bahkan berusaha. Namun kau
terlanjur berakar disetiap ingatanku.menari-nari dialam pikirku. Jika tetap
kupaksa untuk menghapusmu, hati dan pikiranku akan kehilangan arah dan ritme karena tak
tahu siapa lagi yang harus dirasakan lagi.
Rasaku
tentangmu itu nyata
Itu
terbukti dari setiap sangkalanku terhadap namamu yang sering mereka sebutkan.
Kubilang “aku siap move on darimu” tapi ternyata kenanganmu membuktikan kau
betah hidup dirasaku.
Tak
perlu menjadi aku untuk bisa mengerti tentang apa yang kurasa. Cukup belajar
saja tentang arti sebuah rasa. Sebab………
Yang
ngerti rasa pasti tahu bagaimana menerima makna lewat kepekaan, seperti aku
yang menerimamu apa-adanya, dulu kehadiranmu, sekarang kenanganmu.
Dan yang ngerti rasa pasti tahu bahwa melupakan bukan hanya tentang menghapus dan berpura-pura tak peduli. Karena rasa tak bisa direkayasa.
Dan yang ngerti rasa pasti tahu bahwa melupakan bukan hanya tentang menghapus dan berpura-pura tak peduli. Karena rasa tak bisa direkayasa.
Dan
yang ngerti rasa pasti juga tahu bahwa hidup adalah tentang menerima apa yang datang
dan pergi. Sebab rasa itu sendiri selalu berbicara lewat menerima.
Tulisan
ini tentang sebuah rasa. Rasa yang menyelimuti hati dan menghidupkan setiap
detaknya agar mampu menerima, memahami dan meresapi makna.
Dan
Rasa itu berbicara isi hati, yang tak pernah kosong walau terkesan tak
berpenghuni.
Rasa
itu mewakili hal yang tak bisa diungkap logika.
Jika
kau tak mengerti tentang Rasa, belajarlah memaknai Rasa. Biar nanti kau tahu
RASA!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar