Minggu, 07 April 2013

Barangkali ini memang R.A.S.A


Tulisan ini bukan simbol kelemahan. Tulisan ini hanya bermakna tentang melepaskan. Tulisan ini bercerita tentang arti menerima. Tulisan ini bukan tentang kesedihan. Tulisan ini hanya menggores apa yang banyak orang sebut tentang RASA.
Tulisan ini tidak datang dari logika, namun setiap kata mengalir deras dari hati yang sebagian orang pikir tak punya ingatan.
Ada ruang bernama kenangan yang menyimpanmu dihatiku, ruang itu berbekas aroma pelukanmu, ruang itu memutar suaramu, dan ruang itu berlatar senyummu.

Sebenarnya aku bisa saja mencoba mengubur ruang itu, menjadikannya seolah tiada dihatiku. Menghapusmu dari setiap pojok hati, namun untuk apa aku melakukan itu?!
Untuk melupakanmu?! Itu jelas tak mungkin.
Bukannya aku tak ma(mp)u untuk melupakanmu, aku mencoba bahkan berusaha. Namun kau terlanjur berakar disetiap ingatanku.menari-nari dialam pikirku. Jika tetap kupaksa untuk menghapusmu, hati dan pikiranku akan kehilangan arah dan ritme karena tak tahu siapa lagi yang harus dirasakan lagi.
Rasaku tentangmu itu nyata
Itu terbukti dari setiap sangkalanku terhadap namamu yang sering mereka sebutkan. Kubilang “aku siap move on darimu” tapi ternyata kenanganmu membuktikan kau betah hidup dirasaku.
Tak perlu menjadi aku untuk bisa mengerti tentang apa yang kurasa. Cukup belajar saja tentang arti sebuah rasa. Sebab………
Yang ngerti rasa pasti tahu bagaimana menerima makna lewat kepekaan, seperti aku yang menerimamu apa-adanya, dulu kehadiranmu, sekarang kenanganmu.
Dan yang ngerti rasa pasti tahu bahwa melupakan bukan hanya tentang menghapus dan berpura-pura tak peduli. Karena rasa tak bisa direkayasa.
Dan yang ngerti rasa pasti juga tahu bahwa hidup adalah tentang menerima apa yang datang dan pergi. Sebab rasa itu sendiri selalu berbicara lewat menerima.

Tulisan ini tentang sebuah rasa. Rasa yang menyelimuti hati dan menghidupkan setiap detaknya agar mampu menerima, memahami dan meresapi makna.
Dan Rasa itu berbicara isi hati, yang tak pernah kosong walau terkesan tak berpenghuni.
Rasa itu mewakili hal yang tak bisa diungkap logika.
Jika kau tak mengerti tentang Rasa, belajarlah memaknai Rasa. Biar nanti kau tahu RASA!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar