Ketika
aku menangis, kau selalu datang untuk menghapus airmataku dan berkata “Jangan
cengeng lah”
Ketika
aku terjatuh, kau akan membangunkan tubuhku sambil memeriksa keadaanku dan
berkata “ Makanya, hati-hati kalau lagi main”
Ketika
aku berteriak saat memakan sesuatu yang pedas, aku ingat kau selalu menggodaku
dengan berkata “ Udah besarpun gak bisa juga makan pedas? Gimana mau jadi orang
Batak?!”
Ketika
aku mengeluh, maka kau akan dengan tegas berkata seperti ini “ Jangan biasakan
ngeluh, itu namanya nggak mensyukuri nikmat.”
Aku
ingat betapa sabarnya kau mendidikku dan memaklumi setiap keegoisanku. Aku
memang terlewat manja hingga terlalu sering menghiraukan nasehatmu. Hanya saja,
aku juga tak pernah lupa terhadap semua hal yang telah kau ajarkan padaku. Hampir
seumur hidup aku membiasakan diri untuk menjadi orang yang selalu bersyukur,
menghargai hidup dan sabar dalam menghadapi setiap masalah. Aku berhasil
melakukan itu semua dengan baik, walau sesekali masih dikalahkan keegoisan.
Kali
ini aku sengaja tak mau menulis tentang betapa sedihnya aku tanpamu. Aku hanya
ingin berterima kasih padamu.
Terima
kasih telah membuatku seperti sekarang
Terima
kasih untuk menjadi seseorang yang tak pernah hilang dalam hidupku
Terima
kasih untuk mengajariku tentang banyak hal luarbiasa
Terima
kasih untuk seumur hidup yang pernah kau habiskan untuk membahagiakan kami
Terima
kasih untuk karena tak pernah benar-benar meninggalkanku
Terima
kasih telah menjaga kami walau tak lagi secara langsung
Dan,
terima kasih telah menjadi ayah yang terbaik untukku, selamanya.
Jika
ada hal yang bisa kulakukan untukmu sekarang, maka yang pertama kali kulakukan
adalah berdoa untukmu. Karena doa adalah cara terbaik untuk memeluk seseorang
yang tak kembali lagi namun hidup dalam ingatan.
Selamat
Ulang Tahun, Ayah.
Kuharap
ada banyak cinta yang menyelimutimu di Surga :)
Berjuta kasih dariku,
Seorang anak yang tak berhenti mengagumimu :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar