Minggu, 31 Maret 2013

Senja dikala Galau


Menjamu galau pada keheningan sore
Jangankan kenangan, bahkan dejavu pun ikut serta memojokkanku!
Gelas kosong yang coba kusajikan menggeretak geram, ia tak terima diisi kekosongan…. Atau, barangkali ia tak tahu bagaimana caranya menikmati kosong.

Pada gelas yang kosong itu kuhirup aroma yang menggetarkan kalbu.
Terasa Pekat! Namun tak sama seperti kopiku
Pekatnya lebih pahit dan menyengat indraku,,
Astaga!! Aku lupa bahwa gelas itu berisikan kamu
Lantas, kurebahkan tatapku pada awan yang menggelora. Merah. Menantang. Sedetik kurehatkan mata untuk terpejam.
Panas. Mengalir….

Ternyata itu senja, yang dengan lantang meneriakkan namamu kebatinku. Pantas saja, aku merintik hujan
Dan kutatap senja itu sekali lagi….. Namun kali ini lewat tatapan kabur karena hujan diwajahku.

Entah harus senang atau bersedih?!
Senja seperti mengalah dan berlalu pergi tanpa jejak lantangnya.
Saat itu juga, aku merasa seperti dikasihani olehnya, oleh senja dikala galau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar