Dikehidupan mendatang….
Mungkin aku ingin menjadi
Pohon. Yang tumbuh berkembang dan sebegitu tegar menghadap langit. Tetap
berdiri kokoh walau kau ukir namamu dan kekasihmu pada batangku, membuatmu
tersenyum setiap kali kau lihat lagi ukiran itu. Walau aku yang merasa perih.
Dikehidupan
mendatang….
Mungkin aku juga ingin menjadi
Bintang. Yang kau tatap dengan wajah binar dan terkadang dengan wajahmu yang
memohon pertolongan akan beban yang kau tanggung. Sekalipun bebanmu untuk
membahagiakan dia yang bukan aku.
Aku ingin menjadi bintang yang
bisa kau resapi setiap sensasinya walau untuk mengingat dia yang bukan aku.
Dikehidupan mendatang….
Aku juga ingin menjadi Air.
Yang selalu dengan tulus membasahimu yang berairmata karena dia yang bukan aku.
Membawa sakit hatimu kedalam aliranku dan menjadikannya milikku.
Namun, setelah kususuri pojok
hatiku….
Ternyata aku tetap ingin
seperti ini, menjadi insan dengan perasaan yang sekuat tembok baja. Yang
mencintai, meluka, melangkah namun tak mudah melupakan.
Bodohkah aku???
Ya, mungkin aku memang bodoh…
Namun, rasanya rugi untuk tak
menjadi diriku hanya karena kau merobek rasaku. Bukankah belum memilikimu saja
aku sudah kehilanganmu?! Mana rela aku kehilangan lagi!!
Saat ini, jika ditanya sekali
lagi.
Dikehidupan
mendatang….
Aku akan belajar menerima
dengan tulus dan berterimakasih kepada Tuhan atas kehidupanku yang sesederhana
kata.
Lihat?! Sakit yang kau beri
membuatku lebih bijak bukan?!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar