Hujan dan
Juni..
Dua hal
yang tak pernah bisa melepaskan diri satu sama lain
Tak salah
memang jika kusebut Juni sebagai bulan kenangan..
Musim
penghujan yang melebur dengan Juni selalu memanggil kenangan lewat
melodi-melodi yang dibawa Hujan saat merintik kebumi..
Setetesan Hujan dibulan Juni membuatku kadang bingung menghadapi Rasa yang selalu
sama, apa aku harus terpaku oleh rasa yang oleh Hujan semakin diperjelas??
Barangkali memang harus seperti itu… barangkali memang harus menjadikan Rasa
selayak air hujan yang mengalir tanpa henti.
Hujan
dibulan Juni,, banyak sekali puisi indah yang berkaitan dengan kalimat ini…
Namun
untuk apa aku berpuisi?? Rasaku memang sudah terpatri indah layaknya puisi itu
sendiri.
Hujan dan
Juni…
Dua hal
yang ahli menciptakan dejavu rasa..
Kusebut
seperti itu, karena dua hal ini mampu membawa imajinasiku kealam bawah sadar
yang dalam..
Membuatku
mampu mengecap rasa yang bahkan aku sendiri tak pernah alami..
Rasa yang
senatural hujan dan juni itu sendiri..
Rasa yang
terpanggil karena peleburan emosi yang tercipta lewat Hujan di Juni…
Barangkali
Hujan dan Juni adalah wujud dari harapan yang mencipta dejavu rasa itu.
Hujan dan
Juni….
Tulisan
ini adalah wujud lain dari penggambaran dua hal itu…
Tak ada
yang mampu melukis rasa sebaik mereka, Hujan dan Juni.
Kuharap,
tak ada terselip rasa yang bersembunyi saat aku menghantarkan kata demi kata
pada serangkaian kalimat ini…
Kuharap,
siapapun yang membaca tulisan ini mampu memaknai Rasa tentang Hujan dan Juni
lewat interpretasi sendiri..
Namun
untukmu yang sependapat dengan Rasaku, mari kita berdoa dan meleburkan diri
kedalam bahasa kalbu yang dibawa Hujan dibulan Juni ini…
Mari
menghidupkan rasa, apapun rasamu... leburkan lah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar