Kamis, 15 Agustus 2013

Bukti keberadaan Tuhan yang paling nikmat ;)

Mau tahu cara melihat Tuhan? Pssstt sini ku bisikkan, tapi ingat, sampaikan hanya pada mereka yang ma(mp)u memahami. "Caranya adalah tatap wajah sahabatmu dengan penuh kasih"....
Tahukah kau?? Bahwa Tuhan ada dimata sendu sahabatmu, Tuhan ada ditawa ceria mereka, Tuhan ada di isak tangis mereka. Tuhan ada disetiap tepukan pundak sahabatmu. Kau mengerti maksudku?



Kau tak perlu berkelana jauh mencari Tuhan. Keberadaan sahabatmu adalah bukti keberadaan Tuhan yang indah. Sahabatmu masih ciptaan Tuhan, bukan?!

Tangan yang dipakai sahabatmu untuk memegang ataupun menepukmu itu tangan yang diberi Tuhan.
Senyuman yang tersimpul diwajah sahabatmu itu juga senyuman yang diberikan Tuhan.
Dan airmata yang jatuh dari pelupuk sahabatmu,,, percayalah... Itu jatuh atas kemauan Tuhan.
Agar kau memahami makna keberadaannya.



Dan sesungguhnya golongan orang yang kusebut tak ma(mp)u mengerti adalah mereka yang menggunakan ototnya untuk mendebat tanpa belas kasih.

Mereka yang berteriak lantang bukan untuk menyelamatkanmu, namun untuk menjatuhkanmu.
Mereka yang tertawa bersamamu namun masih bertanya "Kau lagi sedih?" saat matamu redup.
Mereka yang tahu tentangmu namun tak mengerti dirimu.



Maka, berdoalah agar Tuhan memberimu sahabat yang mendebat dengan hati mereka untuk kebaikanmu... Bukan sebaliknya.

Berdoalah pada Tuhan untuk memberimu sahabat yang tak letih bertanya "Apa yang bisa kita lakukan bersama?"
Berdoalah agar kau dapat melihat Tuhan dalam wujud sahabat yang mengasihimu tulus tanpa pamrih.



Psssst,, sini.. Kuberitahu satu hal lagi...

Bersahabat denganku tak mudah. Semua orang berlomba melabeliku dengan tetek bengek isi otak mereka. Mereka lupa, untuk menilai HATI juga harus ikut serta.
Kadang mereka juga lupa, bahwa esensi menilai itu tetap hak Tuhan. Manusia sebaik apapun tak layak memandang buruk sesamanya. Karena tak ada definisi tentang baik/buruk yang akurat.
Bersahabat denganku tak mudah. Kukatakan ini dari dulu, sekarang dan nanti. Tapi, tetap hakmu untuk bertahan atau berlalu tanpa belas kasih.
Dan, jangan lupa (lagi) tentang satu hal. Aku sama denganmu. Kita. Sama. Kita ciptaan Tuhan :)
Tuhan Yang Maha Sempurna....
Tuhan yang kupanggil Ya Rabb
Tuhan yang berwujud apapun dan kunikmati lewat keberadaan sahabatku..
Tuhan yang Maha Menilai dengan Sempurna
Tuhan Yang Maha Tahu bahwa terima kasihku sedalam (mungkin lebih dalam dari) samudera atas keberadaan-Nya dimata sahabat-sahabatku.



Jadi.... Maukah kau, dan kalian (tetap) bersahabat denganku?? Walau banyak kicauan tentang aku yang menjelma jalang. Maukah??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar