Jumat, 16 Agustus 2013

Puisi Amatir untuk Negeri

Adakah yang lebih lirih dari ucapan selamat ulang tahun yang ternoda oleh jerit tangis anak Pertiwi?
Carut marut moral
Acak kadut filosofi
Dan arogansi mayoritas…
Negeriku, bukan seperti yang saat ini dipertontonkan
Negeriku, harusnya seindah keberagamannya
Setegar lambang garuda dengan pilar-pilarnya
Negeriku, harusnya negeri yang berbinekha

Adakah yang lebih lirih dari situasi sekarang? Dimana tikus kotor menggerogoti moralitas… 
Negeriku kini dimoderatori kelalaian….
Buku-buku yang harusnya jadi suplemen generasi muda kini berubah fungsi menjadi paparan pornografi. Menelanjangi nalar dengan materi busuk!

Oh ibu Pertiwi…
Saat menulis ini aku sendiri tak yakin aku orang suci
Bisa jadi aku hanya pintar mengoreksi….
Ibu Pertiwi
Biar aku menjelma jalang
Aku tetap satu dari anakmu yang malang
Yang mampunya berkarya amatir
Hanya untuk satu tujuan, yaitu menahan air matamu yang terlanjur tak henti sejak dulu
Sejak, jaman kemerdekaan entah ditempo yang mana…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar